| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Sunday 22 May 2016

10 ALASAN KORBAN PELECEHAN DAN KEKERASAN SEKSUAL UNTUK TIDAK BUNUH DIRI

Kekerasan seksual menurut World Health Organization (WHO);
Sexual Violence is

“any sexual act, attempt to obtain a sexual act, or other act directed against a person’s sexuality using coercion, by any person regardless of their relationship to the victim, in any setting.

It includes rape, defined as the physically forced or otherwise coerced penetration of the vulva or anus with a penis, other body part or object.” (www.who.int)


DI BAWAH INI BEBERAPA DERETAN PANJANG KASUS PELECEHAN DAN KEKERASAN SEKSUAL YANG TERJADI DI BEBERAPA NEGARA DI DUNIA

Data diperoleh dari Turn Back Crime (RTV), citizen6 (www.liputan6.com) dan juga memoar In The Name Of Honor.

SURIAH, AFGHANISTAN, IRAK, YAMAN

Sejak perang di Suriah tahun 2011, kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap perempuan meningkat drastis di negara tersebut. 80% kasus kekerasan seksual menimpa perempuan usia 7-49 tahun.

Tak hanya di Suriah, selama perang Afghanistan, perempuan-perempuan muda Afghanistan dilaporkan dipaksa untuk menikah, diculik dan diperkosa.

Bahkan di Irak, tidak jarang petugas menyetrum dan memperkosa perempuan dengan tujuan memaksa mereka mengakui kejahatan.

Di Yaman kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan juga sangat umum terjadi.

KOLOMBIA

Tahun 2014 sekitar 41% dari perempuan Kolombia berusia 15-49 tahun menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan pasangannya.
95% kasus kekerasan dalam rumah tangga bahkan tidak dilaporkan.

SOMALIA, NIGERIA

95% dari anak perempuan Somalia (usia 4-15 tahun) adalah korban kekerasan. Perempuan di sana merasa ketakutan akan diperkosa dan bahkan dimutilasi.

Perempuan Nigeria juga banyak yang dipukuli, diperkosa, dan dilecehkan; baik secara seksual, mental dan psikologis oleh laki-laki di negaranya.

INGGRIS

Rotherham, November 2010 - 5 laki-laki ditahan atas tuduhan menyekap 3 remaja di bawah umur untuk dijadikan budak seks.

Menurut laporan Profesor Alexis Jay antara tahun 1997 sampai dengan 2013 saja telah terjadi pelecehan dan eksploitasi seksual terhadap 1.400 anak.

DENMARK

Tahun 2003-2014 telah terjadi kasus perkosaan sebanyak 212 dari 615 kasus kriminal lainnya di penampungan migran. Tahun 2014, 5 pencari suaka telah ditahan atas tuduhan perkosaan. (www.liputan6.com)

PAKISTAN

Juni 2002, Mukhtar Mai (MM) diperkosa 4 laki-laki klan Mastoi di desanya. Perkosaan tersebut merupakan hukuman adat atas kejahatan susila adik laki-laki MM, Abdul Syakur.

Abdul Syakur dituduh tanpa bukti melakukan zina dengan perempuan dari klan Mastoi, yang berkasta lebih tinggi. (In The Name Of Honor)

Masih di Pakistan, lebih dari 90% anak laki-laki di negeri yang merupakan pecahan India ini, menjadi korban kekerasan seksual.

Dan hampir seluruh sopir bus umum di Pakistan pernah berhubungan seksual dengan anak laki-laki. Hal ini kerap terjadi karena mereka hidup di jalanan.

Bahkan ada di antara anak jalanan tersebut menjual dirinya demi untuk bertahan hidup. Terkadang mereka membiarkan dirinya disetubuhi demi untuk mendapat makan, tempat tidur atau NARKOBA.

Kehidupan anak-anak ini begitu memprihatinkan. Sebagian dari mereka dipaksa memulung oleh orang tuanya. Jika mereka tidak dapat menghasilkan uang sesuai keinginan orang tuanya, mereka dipukuli.

Sedangkan di jalanan kehiduan sungguh berat dan menakutkan. Mereka terancam diperkosa, ditawari NARKOBA, dan terancam tertular virus HIV.

Sebagian dari mereka terjangkit HIV/ AIDS. Terkait ini anda dapat menonton film dokumenter berjudul Pakistans Hidden Shame (2014). Film tersebut dapat anda tonton di www.watchmovies.li.

MEKSIKO

Karla Jacinto, adalah anak perempuan Meksiko yang diculik dan dipaksa melayani setidaknya 30 laki-laki perhari. Di usia 12 tahun Karla telah menjadi korban human traficking dan dijadikan budak seks.

AMERIKA SERIKAT

Warga Negara Indonesia bernama Shandra Woworuntu juga pernah menjadi korban perbudakan seks dan human trafficking. Peristiwa ini dialaminya di Amerika Serikat tahun 2001. (www.liputan6.com)

INDONESIA

Bengkulu, April 2016 – Dilaporkan menghilang selama 2 hari, perempuan dengan inisial YN (13 tahun) diperkosa secara bergilir oleh 14 pria (16-19 tahun), yang merupakan kakak senior YN.

Setelah diperkosa korban dibunuh dan dibuang di tepi jalan. 3 hari kemudian baru ditemukan. 2 pelaku dinyatakan masih buron. (Turn Back Crime, RTV)

Kejadian di beberapa negara di atas hanyalah sedikit di antara banyak sekali kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi dan berhasil terungkap di media.


Menjadi korban pelecehan seksual dan/ atau kekerasan seksual memang merupakan persoalan yang sangat berat bagi siapapun, bukan hanya bagi perempuan, namun juga laki-laki.

Karena faktanya selain perempuan, laki-lakipun dapat menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual.

Kenyataannya di Indonesia, usia anak-anak sangat rentan mendapat perlakuan tidak senonoh/ pelecehan dan kekerasan seksual dari orang dewasa maupun anak-anak.

Pelecehan dan kekerasan seksual tidak hanya dilakukan oleh orang asing namun terkadang dari orang terdekat mereka.

Banyak kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang dialami anak-anak Indonesia justru dilakukan oleh keluarga, kerabat, tetangga, dan guru mereka.

Meski peristiwa tragis itu berlangsung saat korban masih kecil namun dampaknya akan terus terasa dan terbawa sampai dewasa.

Begitupun dengan korban yang sudah dewasa; rasa sakit, marah, dendam tidak akan bisa dengan mudah hilang dari hati dan fikirannya.

Yang menyedihkan adalah ketika korban tidak hanya merasa benci terhadap orang yang telah melecehkannya dan memperlakukan dirinya secara kasar, namun juga benci terhadap dirinya sendiri.

Selain menyesali apa yang telah dialaminya, biasanya mereka merasa lemah karena tidak dapat melawan atau mencegah kejadian pahit itu terjadi.

Ketika mereka menyadari telah menjadi korban kebiadaban orang-orang yang tak dapat menahan nafsunya itu; korban akan merasa jijik dengan tubuhnya, kemudian keseluruhan dirinya, dan juga hidupnya.

Perasaan inilah yang dapat memicu korban pelecehan dan kekerasan seksual untuk melakukan bunuh diri karena merasa dirinya tidak berharga dan tak sanggup menghadapi hidup.

Beberapa korban akan menyakiti fisiknya (outside), dengan tujuan untuk membunuh, menghilangkan atau sedikit mengurangi sakit (inside) yang dirasakannya selama ini.


FAKTA TERKAIT BUNUH DIRI DI INDONESIA

Menurut Abdur Rozaki dalam “Suicide Among Indonesian Children/ Teenagers” (www.kyotoreview.org), kejadian bunuh diri pada anak-anak/ remaja Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya.

Fenomena ini mendapat perhatian publik setelah krisis 1998.
Menurut data Komnas Anak antara Januari sampai dengan Juli 2012 telah terjadi 20 kasus bunuh diri anak-anak/ remaja.

Usia termuda korban bunuh diri dalam kasus ini adalah 13 tahun.
Menurut ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, faktor pemicu atau penyebab utama dari 20 kasus bunuh diri tersebut yaitu:

1. Patah hati, kesedihan mendalam (8 kasus)
2. Frustasi karena isu ekonomi (7 kasus)

3. Anak/ remaja berasal dari keluarga yang bermasalah (4 kasus)
4. Masalah sekolah (1)

Bunuh diri juga marak di perkotaan di mana mereka mempunyai background pendidikan dan kondisi finansial yang bagus.

Latar belakang ekonomi dan tingkat pendidikan seseorang tidak menjamin mereka bebas dari stress dan mampu menangani masalah hidupnya secara rasional.

Anak-anak terpaksa menghadapi kenyataan kompleks yang melebihi kontrol emosi dan kemampuannya dalam mengatasi masalah hidup.

Ketika terpojok, mereka memutuskan untuk memilih jalan pintas demi mendapatkan sesuatu yang dianggapnya solusi.

Orang tua tak lagi mempunyai banyak waktu mengurusi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak mereka sebagaimana seharusnya.

Anak-anak pun terjepit di antara masalah pribadi dan kompleksitas tantangan sosial dalam kehidupan mereka, yang digolongkan dengan kekerasan dan pengabutan (atomization) dari hubungan antar pribadi (inter-personal relations).

Jadi tantangan Indonesia di abad 21 ini adalah menyediakan ruang dan kondisi yang tepat demi perkembangan yang berimbang antara emosi dan logika dari anak-anak/ remaja. (www.kyotoreview.org)


10 ALASAN MENGAPA ANDA KORBAN PELECEHAN DAN ATAU KEKERASAN SEKSUAL UNTUK TIDAK BUNUH DIRI:

1. Jika anda percaya agama atau tuhan anda akan takut berdosa karena mengakhiri hidup anda. Jika anda beriman pada tuhan, anda tidak akan menyia-nyiakan nyawa yang telah DIA berikan pada anda.

2. Jika anda mempunyai orang yang anda cintai tentu anda tidak ingin meninggalkan mereka begitu saja

3. Jika anda mempunyai orang yang mencintai atau peduli pada anda anda tidak akan membiarkan mereka sedih dan terluka dengan kepergian anda, apalagi dengan cara bunuh diri

4. Jika anda menyayangi diri sendiri, anda tidak akan menyakiti diri sendiri dan mengakhiri hidup anda, meski hidup menjadi korban pun juga sangat berat

5. Jika anda menghargai hidup, anda tidak akan menyia-nyiakannya dengan menghilangkannya begitu saja

6. Jika anda peduli pada human right tentu anda memberlakukan juga pada diri sendiri.
Meski apapun yang anda lakukan pada diri anda adalah hak anda.

Dan jika hidup anda berarti bagi orang lain maka fikirkan kemungkinannya.

7. Ingat jika anda korban, semua yang terjadi dan anda alami ini bukan kesalahan anda.

Tapi kesalahan orang yang telah melecehkan dan atau melakukan kekerasan seksual pada anda. So, anda tidak pantas mati karenanya.

8. Ingat, hidup anda lebih berarti dan worthy dari pada hidup orang yang telah menghancurkan hidup anda

9. Sekarang fikirkan apa yang lebih baik anda lakukan dari pada bunuh diri? Apa saja kemungkinan yang dapat terjadi dan dapat anda raih dalam hidup anda?

10. Jika anda adalah korban pelecehan dan atau kekerasan seksual tentunya anda tidak ingin ada orang lain yang mengalami hal yang sama. Saya yakin pasti anda ingin membantu mereka bukan?

So, anda bisa mendedikasikan hidup anda untuk itu. Hidup anda akan lebih berarti dan bermakna.

Kita bisa belajar dari Karla Jacinto yang menjadi aktivis penentang human trafficking dan perbudakan seksual.

Begitupun dengan Shandra Woworuntu yang selain berjuang membebaskan dirinya, namun juga membantu FBI membebaskan korban lainnya.

Atau kisah inspiratif Mukhtar Mai yang mendirikan lembaga perlindungan dan pendidikan perempuan bernama The Mukhtar Mai Women’s Welfare Organization.

Mukhtar Mai juga pernah masuk dalam daftar “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” (TIME, 2006).

Karla, Shandra dan Mukhtar bukanlah victim tapi survivor.
Selanjutnya mereka membuat perubahan dan memberikan pengaruh berarti bagi dunia. Jika mereka bisa, tentu anda pun bisa.


Banyak orang yang ditimpa masalah, dengan cepat merasa putus asa dan kehilangan harapan. Ingatlah, harapan itu akan selalu ada dan menyertai kita yang meyakininya.

Harapan bukanlah sesuatu yang bisa kita lihat sehingga ketika kita tak melihatnya, lalu kita merasa tak ada harapan.
Rasakanlah harapan itu di dalam hati Anda. (www.vemale.Com)


Bagi anda korban pelecehan dan/ atau kekerasan seksual, serta siapapun anda yang peduli pada isu ini, bersatulah untuk melawan pelecehan dan kekerasan seksual dan membantu para korban.

Ingatlah bahwa semua peristiwa kelam yang anda alami, apapun itu, sehingga anda menjadi korban; terjadi bukan karena kesalahan anda.

Sekali lagi, bukan anda yang salah, jadi anda tidak perlu menyalahkan dan membenci diri sendiri.

Tanamkan kata-kata pengingat ini dalam hati dan fikiran anda

You are not a victim, but you are a survivor!
And remember that you are a fighter!


Saya tidak ada niat judging di sini. Saya hanya berharap postingan saya ini dapat meluruskan cara pandang anda yang sempat berfikir bahwa mengakhiri hidup dan menyakiti diri sendiri adalah solusi.

Apakah anda akan membiarkan diri anda kalah dan terpuruk, sedangkan pelaku pelecehan dan/ atau kekerasan seksual hidup dengan leluasa?

Dengan bunuh diri anda telah menghancurkan hidup anda dua kali.

Setelah hidup anda hancur karena perilaku pelecehan dan/ atau kekerasan seksual yang anda alami, apakah anda bermaksud menghancurkannya lagi?

Anda sendiri yang berhak memutuskan, itu semua pilihan anda.

Anda sendirilah yang dapat bangkit dari kejatuhan anda dengan kaki anda, dengan segala kekuatan dan keberanian anda.
Dan jangan biarkan tindakan biadab itu terulang Kembali!

Jika berdiri sendiri sangat berat bagi anda ada baiknya anda meminta bantuan. Minta tolonglah pada orang yang tepat, yang dapat anda percaya dan dapat memberi pengaruh baik pada anda.

Semoga anda menemukan orang yang dapat membantu anda bangkit dari keterpurukan dan berada di samping anda untuk menguatkan anda.

Bukan sebaliknya, orang yang meremehkan dan menghina anda. Juga bukan mereka yang menjauhi atau meninggalkan anda, menjatuhkan anda atau bahkan yang membuat anda terkubur dalam-dalam.


Sekali lagi ingat bahwa anda layak hidup!
Anda pun pantas untuk bahagia!
You are worthy and you deserve to be happy!

Pesan saya, bagi siapapun yang membaca postingan ini; untuk lebih menghargai hidup, menghargai orang lain dan cintai diri sendiri (love your self).

Bantu dan dukung mereka yang membutuhkan. Buat hidup anda lebih bermakna karenanya.

Silahkan share postingan ini jika anda setuju dan ingin mendukung statement bahwa BUNUH DIRI BUKANLAH SOLUSI,

dan jika anda termasuk orang yang menentang dan menolak segala macam bentuk kekerasan termasuk kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender (Gender-Based Violence).

Utamanya kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan (Violence Against Women And Girls) [#endVAWG].

Mari dukung disahkannya RUU PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL demi terwujudnya masyarakat yang lebih bermartabat dan Indonesia yang lebih baik, bebas dari segala bentuk kekerasan seksual!





[Referensi: www.who.int, www.kyotoreview.org, citizen6 (www.liputan6.com), Turn Back Crime (RTV), film dokumenter Pakistans Hidden Shame dan memoar In The Name Of Honor]

No comments:

Post a Comment